tugas v-class 1 , 2IB06 , 1C414951 , MUHAMMAD REKA ADIFATI
1. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau
penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain.
Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak
jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
·
Komunikasi
Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex)
pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
·
Komunikasi
Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim
dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui
media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
·
Komunikasi
Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half
Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun
tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room
2. 1.
Media Komunikasi Masa Lalu
Semenjak ditemukannya alat komunikasi untuk pertama kalinya, alat
komunikasi ini terus mengalami perkembangan. Berdasarkan rentang waktunya,
peralatan komunikasi dibedakan menjadi alat komunikasi masa lalu dan alat
komunikasi modern. Alat komunikasi masa lalu masih sangat sederhana
dibandingkan dengan alat komunikasi modern. Peralatannya pun masih menggunakan
bahan bahan alam, seperti daun lontar, kentongan, dan asap. Berikut adalah
media komunikasi yang digunakan pada masa lalu :
a. Daun Lontar
Pada
zaman dulu orang sudah menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi.
Kegiatan surat- menyurat di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram.
Yang
lazim digunakan untuk menulis dimasa itu adalah daun lontar. Namun ada juga
yang menggunakan bambu, rotan, dan lempengan batu. Daun lontar dikenal juga
dengan nama daun pohon nira, daun lontar dipakai untuk bahan kerajinan dan
naskah.
b.Kentongan
Kentongan dikenal sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional.
Kentongan digunakan untuk memberitahu warga atau masyarakat bahwa atau telah
terjadi sesuatu.
Tanda
digunakan berbeda - beda antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Walaupun terjadi perkembangan teknologi yang cukup pesat, namun kentongan
merupakan sarana komunikasi tradisional yang masih dapat bertahan sampai saat
ini, khususnya di daerah pedesaan.
Kentongan masih digunakan, misalnya dibidang keamanan dipakai sarana
ronda malam. Kentongan juga dipakai sebagai petunjuk waktu. Kentungan besar (
bedug ) digunakan sebagai tanda bahwa waktu salat telah tiba.
c. Asap
Orang
- orang zaman dahulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap
dikenal sangat populer digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di
Amerika. Alat komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan
rahasia pada teman ataupun lawan. Sekarang ini asap juga sering digunakan dalam
suatu permainan dalam pramuka.
2. Media Komunikasi
Modern
a. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan
melalui listrik. Dengan menggunakannya kita bisa berkomunikasi secara lisan
dengan seseorang berjarak jauh. Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun
1876.
Jika
semua telepon hanya terbatas pada telepon tetap ( fixed line telephone
), maka sejak 3 April 1973 telah dikenal suatu teknologi yang dikenal
dengan nama telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (
disingkat HP ). HP merupakan salah satu teknologi komunikasiyang saatini marak
digunakan masyarakat Indonesia. Pada awalnya HP digunakan oleh kalangan
tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi, sekarang ini HP seolah telah menjadi
kebutuhan primer .
Teknologi dari alat komunikasi ini semakin lama semakin maju. ukuran,
bentuk, dan fiturnyapun semakin menarik. Telepon genggam, selain berfungsi
pengiriman dan penerimaan SMS. telepon-telepon yang lebiih mahal juga sering
menambahkan fitur layanan seperti MMS dan internet.
b. Koran ( Surat
Kabar )
Koran
merupakan suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada
kertas koran, yang berisi berita - berita terkini dalam berbagai topik.
Topiknya bisa berupa politik, olahraga, tajuk rencana, dan cuaca. Surat kabar
biasanya juga berisi kartun, teka - teki silang ( TTS ), dan hiburan lainnya.
Koran
pertama kali dikenal pada tahun 59 SM di kekaisaran Romawi kuno. Saat itu koran
hanya berisi jurnal kegiatan sang kaisar, yaitu Julius Caesar yang
bertajuk "Ada Diurna". pada tahun 1605 surat kabar pertama kali
terbit dalam bentuk dicetak oleh Johan
Carolus dengan tajuk "Relation". Saat ini koran tidak
hanya berbentuk kertas, tapi juga disertain dengan versi on-linenya di
internet.
c. Televisi
Media
komunikasi yang satu ini merupakan media komunikasi yang sangat populer. Hampir
sebagian rumah tangga di dunia ini mempuntai sebuah televisi. Tetapi, apakah
televisi itu ? Televisi merupakan sebuah alat penangkap siaran
bergambar. Televisi berasal dari kata tele yang berarti jauh
danvision yang berarti tampak. jadi, televisi berarti melihat jarak
jauh.
Televisi diciptakan berawal dari ditemukannya cakram metal ( logam )
kecil yang berputar dan memiliki banyak lubang oleh Paul Nipkow pada tahun 1883,
televisi pun telah berkembang pesat dari warnanya yang dulu hitam putih
sekarang sudah berwarna, dan juga dari bentuknya dari layar cembung menjadi
layar datar
Televisi LCD
d. Internet
Internet merupakan salah satu produk TIK yang paling maju saat ini.
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960.
Pada awalnya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika
untuk mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1989,Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan World
Wide Web, yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, dan
musik ditampilkan dalam internet. Karna penemuan inilah internet menjadi lebih
menarik tampilannya dan bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh
kalangan dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang dirumahpun
bisa terhubung lewat internet dengan cara menggunakan modem atau juga jaringan
telepon.
3. MEDIA TRANSMISI
Sesuai
dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu ke komputer
lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya
akan digunakan untuk keperluan transmisi. Setiap media mempunyai karakteristik
tertentu, dalam bandwidth, delay, biaya dan kemudahan
instalasi serta pemeliharaannya.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik
antara transmitter dan receiver dalam sistem
transmisi data. Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpandu)
atau unguided (tidak terpandu). Kedua-duanya dapat terjadi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpandu, gelombang
dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted
pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik. Atmosfer dan
udara adalah contoh dari unguided media, bentuk transmisi
dalam media ini disebut sebagai wireless transmission.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media
transmisi dan sinyal sebagai penentu data rate dan jarak
adalah sebagai berikut:
a. Bandwidth (lebar
pita)
Semakin besar bandwidth sinyal,
maka semakin besar pula daya yang dapat ditangani.
b. Transmission
Impairement (kerusakan transmisi)
Untuk media terpandu, kabel twisted
pair secara umum mengalami kerusakan transmisi lebih daripada kabel coaxial,
dan coaxialmengalaminya lebih dari pada serat optik.
c. Interference
(interferensi)
Interferensi dari sinyal
dalam pita yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi
atau dapat merusak sebuah sinyal.
d. Jumlah
penerima (receiver)
Sebuah media terpandu dapat
digunakan untuk membangun sebuah hubungan point-to-pint atau
sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-sama.
Sesudah mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan media transmisi dan bisa menentukan topologi yang cocok
untuk jaringan yang akan dibangun tentunya, pasti kita perlu mengetahui
peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringan komputer. Adapun media yang dibutuhkan selain komputer, terlepas
dari jenis jaringan yang akan dibangun adalah:
- Kabel
- Transmisi
tanpa kabel (wireless) dan
- Network
interface card (NIC) atau kartu jaringan.
4. A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi
data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama
kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik
(tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai
transmisi data pada jaringan :
1. Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel
antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki
perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan
data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
• Thinnet
atau RG-58 (10Base2)
Thicknet atau RG-8 (10Base5).
• RG-59
• RG-6
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial,
yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan
kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak
jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater
sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik
installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih
tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun
dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama
masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah
dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted
Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar
AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada
koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan
pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel
kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan
konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi
hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth
4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps,
diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data
grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
B. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang
biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber
yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya.
Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan
sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic
single mode merupakan fiber glasstunggal dengan diameter 8.3 sampai 10
mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data
berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis
single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis
multimode,karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan
setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel
fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar,
yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas
besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh
lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang
mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber
adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama
dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat
ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical
layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem
keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil
(skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data
yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua
fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga
komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full
duplex).
C. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan
tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah
atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis,
namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan
mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini
sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point)
dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya
kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa
digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.
Media transmisi wireless menggunakan
gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless
ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
5. Propagasi
gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari
pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan
antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju
antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga
ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung). Propagasi Gelombang Tanah Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui lintasan ini. Gambar Propagasi Gelombang Tanah Propagasi Gelombang Langit Gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E, F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu, dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz. Gambar Propagasi Gelombang Langit Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi yang paling tinggi karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada baik pada siang maupun malam hari. Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio, dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada sudut tertentu, akan dibelokkan kembali ke bumi, ke tempat yang sangat jauh dari antenna pemancarnya dengan redaman yang kecil, sehingga sangat bermanfaat untuk transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut pada sudut yang besar terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa. Propagasi Gelombang Langsung Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya, direpresentasikan melalui rumus berikut: Dimana, d : jarak antenna pemancar dan penerima, km ht : tinggi antenna pemancar, m hr : tinggi antenna penerima, m Gambar Propagasi Line Of Sight Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas 30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antenna yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung). Propagasi Gelombang Tanah Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui lintasan ini. Gambar Propagasi Gelombang Tanah Propagasi Gelombang Langit Gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E, F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu, dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz. Gambar Propagasi Gelombang Langit Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi yang paling tinggi karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada baik pada siang maupun malam hari. Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio, dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada sudut tertentu, akan dibelokkan kembali ke bumi, ke tempat yang sangat jauh dari antenna pemancarnya dengan redaman yang kecil, sehingga sangat bermanfaat untuk transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut pada sudut yang besar terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa. Propagasi Gelombang Langsung Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya, direpresentasikan melalui rumus berikut: Dimana, d : jarak antenna pemancar dan penerima, km ht : tinggi antenna pemancar, m hr : tinggi antenna penerima, m Gambar Propagasi Line Of Sight Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas 30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antenna yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
Komentar
Posting Komentar